Monday, August 1, 2022

Pakan untuk Hewan Kesayangan. Home Made atau Kemasan Pabrikan?

Hai sobat pet! Sering muncul pertanyaan amankah bila hewan kesayangan kita mengkonsumsi pakan home made berupa cooked food atau raw food? 

Sebelumnya, pengertian dari  cooked food adalah pakan untuk hewan kesayangan yang kita siapkan sendiri dan melalui proses pematangan terlebih dahulu sementara raw food tidak melalui proses pematangan alias masih berupa daging segar. Bahan-bahan yang digunakan pun sama seperti bahan makanan segar untuk manusia.

Biasanya para pet owner beralih pada pemberian pakan home made dengan pertimbangan pakan komersial lebih “tidak sehat” karena mengandung pengawet, pewarna, perasa, serta bahan baku yang digunakan dari olahan limbah tulang atau jeroan. 

Tetapi tidak seperti itu kenyataanya, sekarang ini sudah banyak perusahaan pakan hewan yang memperhatikan kualitas pakan. Sehingga pet owner memiliki banyak referensi pilihan pakan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap individu hewan kesayangan. Bahkan ada beberapa perusahaan pakan yang mengklaim bahwa produk mereka sudah masuk grade premium atau super premium. Untuk mengklaim hal seperti itu pasti tidak sembarangan dalam memformulasikan pakan bagi hewan kesayangan para pet lovers.

Sebenarnya tidak ada larangan untuk memberikan pakan home made, hanya saja perlu diperhatikan kebutuhan gizi dari hewan kesangan para pet lovers. Seperti contohnya pemberian campuran nasi pada kucing, sebenarnya kucing tidak perlu diberi nasi karena kucing merupakan carnivore obligat. Kecuali kucing sedang dalam kondisi tertentu dimana membutuhkan asupan karbohidrat sebagai sumber energi, dengan catatan harus ada rekomendasi dari dokter hewan.

Pertimbangan lain, pada pakan home made pastikan tidak menggunakan bumbu dapur apapun, juga harus matang. Hindari memberikan bahan mentah seperti daging / jeroan mentah, kuning telur mentah, dan sebagainya. Resiko penyakit seperti bakteri, parasit, dan toksin sangat tinggi pada pakan yang belum dimasak.

Pastikan pet lovers selalu berkonsultasi dengan dokter hewan untuk menentukan pilihan jenis pakan yang tepat bagi anjing dan kucing kesayangan di rumah.


Ditulis oleh drh. Kamila Edvani

Klinik Hewan Bogor

Myma Pet House

Saturday, January 30, 2021

Obat Hewan Racikan Bebas di Toko Hewan, Berbahayakah?

Sobat Pet, pernahkah saat Pet kalian sakit terus kalian bingung karena harus membawa pet ke Dokter Hewan karena mahal dan memilih untuk membelikan obat di toko hewan kesayangan? Pernahkan juga kalian bertanya apakah obat yang dijual tersebut aman untuk diberikan pada pet kesayangan kalian? Berikut pembahasan dari segi keamanan dan resiko yang akan kalian hadapi bila Sobat Pet kurang berhati-hati dan memberikan obat tanpa pemeriksaan dokter hewan.

Kandungan obat dalam obat-obat racikan pada toko hewan kesayangan sangat bervariasi diantaranya ada antibiotik, vitamin bahkan obat anti radang. Dalam pemberiannya ketiga jenis obat ini tidak boleh diberikan tanpa pengawasan dokter hewan, harus sesuai dosis dan indikasi. Bahaya yang mengincar saat kandungan obat tersebut diberikan tanpa konsultasi adalah:


  1. Antibiotik merupakan suatu senyawa yang dibuat secara sintetis maupun semi sintetis yang bertujuan untuk melawan bakteri. Dalam pemberiannya pada hewan harus sesuai dengan dosis dan harus diberikan sesuai resep dokter. Bila pemberian tidak tepat maka akan timbul efek samping misalnya:

  • Tidak tercapai dosis penyembuhan yang mengakibatkan pet kita malah tidak sembuh dan malah tambah parah

  • Timbul resistensi (kondisi dimana bakteri/kuman kebal terhadap antibiotik - sehingga bila seharusnya bisa memakai obat tersebut untuk suatu penyakit, bakteri sudah lebih kuat sehingga kita tidak bisa lagi memakainya) 

  • Overdosis yang biasanya terjadi bila diberikan pada anabul yang memiliki bobot badan kurang dari 1 kg. Takaran yang dijelaskan oleh obat petshop ini tidak memenuhi kaidah-kaidah pengobatan sehingga efek samping sangat mungkin terjadi.

  1. Vitamin merupakan prekusor dalam metabolisme yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit oleh tubuh. Dosis setiap vitamin sangat bervariasi tergantung jenis vitamin. Kelebihan dalam pemberian vitamin juga dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh hewan kesayangan kita, sehingga dapat berakibat fatal. Walaupun hanya vitamin tapi pemberiannya harus sesuai dosis dan kebutuhan.

    ilustrasi pemberian obat hewan


  2. Anti radang yang diberikan pada hewan kesayangan harus sangat berhati-hati, terutama anti radang dengan jenis steroid seperti dexamethason yang biasanya terkandung di dalam obat racikan bebas di toko hewan. 

Dexamethason sangat berbahaya bila diberikan pada kasus seperti virus karena justru akan mengakibatkan penurunan imun, sedangkan pada pet yang terkena virus imun sangat dibutuhkan. Contoh lain pada obat tetes mata yang mengandung steroid tidak bisa pula diberikan tanpa pengawasan dokter hewan, apabila ternyata terdapat luka pada kornea mata, kondisi mata anabul akan lebih parah. Sehingga perlu pemeriksaan dari dokter untuk menentukan jenis tetes mata serta pengobatan yang tepat bagi hewan kesayangan kita.


ilustrasi pemberian tetes mata

  1. Komposisi obat-obatan tidak semua bisa dicampur. Bisa saja terjadi reaksi/ interaksi obat yang justru dapat merusak kerja obat yang lain, hal ini tidaklah dibenarkan dalam tata cara pembuatan obat yang baik.

  2. Kemasan yang tidak aman, suatu obat yang dikemas harus dibuat menggunakan kaidah tata cara pembuatan obat yang baik, termasuk didalamnya mengenai bahan kemas dan proses pengemasan yang aman serta steril.

  3. Dosis yang tidak tepat dapat mempengaruhi kinerja suatu obat, pada obat pet shop rata-rata sediaannya dalam bentuk tetes yang mana hal ini sangat sulit untuk memastikan ketepatan dan akurasi dosis obat yang akan diberikan pada Pet.

  4. Kalau pada obat, kosmetik dan makanan manusia itu ada BPOM kalau di hewan itu ada BBPMSOH (Balai Besar Pengawas Mutu dan Sertifiasi Obat Hewan). Obat yang baik harusnya akan terdaftar pada balai ini. Balai ini akan menguji potensi dan keamanan suatu obat yang diperuntukkan bagi Hewan. Jadi kalau obat hewan belum teregistrasi pada balai ini maka perlu dipertanyakan tingkat keamanannya dan efektivitasnya. 


Berdasarkan penjelasan di atas apakah Sobat Pet masih mau memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter hewan? Akan lebih bijak bila Sobat Pet yang mendapati anabulnya sakit langsung dibawa ke dokter hewan terdekat. Tidak semua dokter hewan itu mahal Sobat Pet, asalkan Sobat Pet mau berkonsultasi langsung akan diberikan alternatif pengobatan yang mungkin bisa Sobat Pet usahakan. Pesan dari Myma: Buat Pet Kesayangan Jangan coba-coba.



Klinik Hewan Bogor
MYMA PET HOUSE

drh Anis Oktavia


Thursday, October 8, 2020

Kenali Heat Stroke, Si Silent Killer

Hallo sobat Pet, Pernahkan kalian mendapati pet kalian menjulur-julurkan lidah dan terlihat seperti terengah-engah? Hal ini disebut panting saat suhu lingkungan terasa lebih tinggi dari biasanya atau setelah melakukan aktivitas bermain? Kenapa pet kalian melakukan ini, terutama doggy? Hal ini disebabkan pet tidak memiliki jumlah kelenjar keringat diseluruh permukaan tubuh seperti manusia, pet hanya miliki kelenjar keringat di telapak kaki.

Panting pada anjing

Aktivitas berlebih yang dilakukan oleh pet saat siang hari apalagi saat di luar ruangan dapat meningkatkan suhu tubuh pet maka untuk menurunkan ke suhu tubuh normal mereka melakukan panting bila hal ini tidak cukup untuk menurunkan suhu tubuh mereka maka akan didapatkan kondisi yang disebut Heat Stroke. Kondisi Heat Stroke pada pet dapat berkibat fatal dan mengancam nyawa pet. Sehingga perlu dilakukan pertolongan segera bila terlanjur terjadi hal tersebut, atau sobat pet dapat melakukan pencegahan sebelum terjadinya Heat Stroke.

Gejala yang ditunjukkan pet saat terjadi heat stroke biasanya pet terlihat panting yang berlebihan dan terlihat tidak nyaman setelah melakukan aktivitas di luar ruangan. Pet akan terlihat lemas dan cenderung berhenti beraktivitas. Beberapa gejala lain yang ditunjukkan pet biasanya berliur yang berlebihan, gusi terlihat lebih merah, muntah, diare, pet tidak merespon lagi. Pada kondisi yang berkelanjutan dan tidak segera mendapatkan penangan pet akan mengalami perdarahan organ karena panas tubuh yang tinggi menyebabkan peningkatan aktivitas pembuluh darah bahkan pembuluh darah dapat pecah, hal ini terlihat bila terjadi diare berdarah setelah Heat stess. Kondisi ini sangat membahayakan nyawa pet.

Beberapa aktivitas dan faktor pendukung yang meningkatkan resiko Heat Stroke:

1. Jenis doggy brachycephalic (Pug, Bulldogs dan doggy dengan moncong pendek)

2. Anjing dengan bulu yang lebat dan berhidung pendek dan obesitas memiliki resiko yang besar.

3. Aktivitas luar ruangan seperti olahraga saat siang hari atau sore hari. 

4. Aktivitas di pantai saat siang atau matahari terik.

5. Meninggalkan doggy dalam mobil tanpa pendingin yang memadai dan air minum. 

6. Meninggalkan pet dalam ruangan atau kandang yang panas tanpa air minum yang cukup


Apabila telah terlihat adanya gejala heat stroke maka sobat pet harus segera melakukan beberapa upaya pertolongan, diantaranya:

1. Kompres pet dengan air dingin atau ice pack atau dengan handuk basah

2. Upayakan kompres di seluruh area tubuh terutama area punggung, kepala dan leher

3. Segera hubungi dokter hewan atau emergency klinik hewan terdekat

4. Bila masih terdapat kesadaran yang cukup dari pet untuk menelan berikanlah sedikit demi sedikit air untuk diminum

Perhatikan aktivitas dan suhu tubuh pet kalian, bila memungkinkan hindari aktivitas yang berlebihan di luar ruangan pada siang hari atau terika matahari. Pet cenderung tidak mampu mengontrol aktivitas bermain apabila sudah terlanjur keasyikan bermain oleh karena itu pemilik hewan harus memperhatikan aktivitas pet.


Klinik Hewan Bogor

Myma Pet House


Penulis: drh. Anis Oktavia

Tuesday, July 7, 2020

Berapakah Umur Hewan Kesayangan Anda?


Sobat Pet, pernahkan kalian membandingkan berapkah usia Anjing atau Kucing kesayanagan sekalian? Jika belum, yuk kita hitung umur pet kita supaya nggak penasaran.
Pertama, untuk umur anjing bila dikonversikan pada umur manusia. Jadi apakah kalian pernah mendengar kalau umur anjing kalian tinggal dikalikan 7. Matematika untuk konversi umur anjing tidak semudah itu Sobat Pet. Anjing cenderung mengalami perkembangan dan kedewasaan tubuh lebih cepat. Jadi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut diantaranya adalah ukuran anjing dan breed. Anjing yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil cenderung memiliki umur lebih lama, tapi anjing kecil cenderung lebih cepat dewasa pada beberapa tahun pertama. Anjing besar cenderung lebih lambat namun pada umur 5 tahun telah melewati pertengahan usia mereka. Pada tahun pertama umur doggie dikalikan dengan 15, kemudian selanjutnya mengikuti tabel konversi di bawah ini.
Setelah menghitung umur anjing kesayangan Sobat Pet, sekarang mari kita hitung umur kucing kesayangan Sobat Pet. Untuk mengkonversikan umur kucing dua tahun pertama umur kucing setara dengan manusia berumur 25 tahun. Setelah dua tahun tiap tahun pertambahan umur kucing adalah 4 tahun. Lalu berapa lamakah umur kucing bisa bertahan, hal tersebut tergantung terhadap kualitas hidup kucing rata-rata kucing yang dipelihara dengan baik dan hidup secara indoor dapat bertahan hidup 16-18 tahun dan bahkan dapat bertahan hidup sampai 20 tahun. 
Jadi begitulah perkiraan umur Sobat Pet sekalian. Lalu bagaimana menentukan umur hewan kesayangan kalian bila baru adopsi dan tidak terdapat informasi yang pasti. Maka Sobat Pet dapat melihat dari beberapa hal diantara:

1. Gigi


Pertumbuhan gigi pada hewan kesayangan dapat dijadikan sebagai patokan umur dari hewan kesayangan kalian. Pada umur  2-7 bulan kucing dan anjing akan mengalami pergantian gigi dari gigi susu ke gigi permanen. Setelah tujuh bulan gigi permanen ini masih terlihat putih dan bersih. Setelah satu tahun gigi ini akan mengalami perubahan warna karena pengaruh makanan serta akan semakin aus.

2. Mata

Mata kucing bagian iris (warna mata) yang masih  halus dan yang telah memiliki warna yang jelas dapat membedakan anatara kucing muda atau kucing senior. Kemudian kucing diatas 12 tahun dapat menunjukkan lapisan kabut de korneanya. Untuk anjing hal ini juga berlaku.

3. Pertulangan dan massa otot

Pet muda akan cenderung lebih aktif dibandingkan dengan pet yang sudah senior, selain itu pet senior cenderung mengalami beberapa masalah persendian yang mengakibatkan penurunan aktifitas.

4. Rambut atau Bulu

Kucing dan anjing juga bisa punya uban bila menunjukkan ke-senioran mereka. Pada anjing uban / grayhair terutama muncul di area kumis kemudian menjalar ke bulu di area lain.

Sekian Sobat Pet, semoga dapat membantu Sobat Pet menentukan umur Pet kalian. Bila sekiranya hal tersebut masih sulit, Sobat Pet dapat menanyakan ke vet terdekat.
Myma Pet House
Klinik Hewan Bogor
penulis:
drh Anis Oktavia

Sumber: 

Sunday, April 12, 2020

FELINE LOWER URINARY TRACT DISEASE



Pet lovers, pernahkah melihat kucingnya tidak bisa pipis dan terlihat menahan rasa sakit,murung dan nafsu makan menurun? Atau seringkali mengambil posisi hendak pipis tapi tidak ada air kencing yang keluar? Atau melihat kucingnya pipis dengan warna urine merah-keruh? Hati-hati pet lovers, bisa saja anabul kita mengalami penyakit gangguan saluran kemih bagian bawah atau biasa dikenal dengan sebutan FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease)

Apa itu FLUTD?

FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) atau istilah lainnya FUS (Feline Urologic Syndrome) merupakan gangguan kesehatan saluran kemih bagian bawah (urethra) dan kandung kemih (vesica urinaria) pada kucing. Kucing jantan dan kucing betina memiliki resiko terkena penyakit FLUTD, namun pada kucing jantan memiliki persentase lebih besar karena struktur anatomi saluran kencing pada kucing jantan sempit dan panjang sehingga obstruksi/penyumbatan lebih mudah terbentuk sedangkan pada kucing betina jarang terjadi. 

Apa saja gejala yang dapat dilihat dari FLUTD?

FLUTD pada umumnya hadir dengan beberapa gejala klinis yang jelas. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk pet lovers agar dapat segera membawa kucingnya ke dokter hewan untuk dilakukan penanganan. Beberapa gelaja umum yang sering terlihat pada FLUTD diantaranya:
  1. Jumlah urin yang sangat sedikit saat kucing urinasi
  2. Memposisikan jongkok seperti akan kencing namun tidak ada urin yang keluar sama sekali
  3. Sering menjilati area genital
  4. Dehidrasi
  5. Palpasi/perabaan pada bagian perut (abdomen) akan teraba bentukan seperti balon dengan konsistensi keras, ini merupakan kandung kemih yang terisi penuh oleh urin (biasanya palpasi akan dilakukan oleh dokter hewan)
  6. Urinasi di sembarang tempat, diluar litter box/tempat biasanya urinasi (periuria)
  7. Urin berwarna merah/keruh (hematuria) disebabkan adanya perlukaan bahkan bisa sampai terjadi infeksi baik pada uretra maupun pada kandung kemih
  8. Nafsu makan menurun, muntah, lemas bahkan kucing sampai tidak dapat berdiri

urin yang dikeluarkan dari melalui kateter pada kasus FLUTD


Apa penyebab FLUTD?
  1. Overweight. Kucing dengan berat badan berlebih memliki resiko lebih tinggi terkena FLUTD.
  2. Pemberian pakan dengan nutrisi yang tidak seimbang.
  3. Kurangnya asupan air minum.
  4. Litter box yang kotor sehingga kucing menahan untuk urinasi
  5. Infeksi bakteri, terjadinya peradangan dan menimbulkan luka pada saluran kencing dan kantung kencing yang pada akhirnya dapat menyebabkan urin disertai adanya darah dan urin menjadi berwarna merah/keruh (hematuria).
  6. Kurang exercise, kucing terlalu lama dikandangkan.
  7. Sering berpindah tempat tinggal, adanya kehadiran kucing baru, dapat memacu stress pada kucing yang pada akhirnya dapat menyebabkan kucing mengalami FLUTD.
  8. Urolithiasis, terbentuknya cristal urea pada kantung kencing (kristal yang umum terbentuk adalah struvite dan oksalat) namun kasus sampai terbentuknya batu Kristal ini sangat jarang terjadi pada kucing.

Apakah FLUTD berbahaya? Bagaimana diagnosanya?

Kasus FLUTD merupakan kasus bahaya yang bersifat emergency dan harus segera  ditangani oleh dokter hewan. Kesulitan kucing melakukan urinasi/tersumbat, menyebabkan urin tertahan di dalam kandung kemih, sedangkan disisi lain proses pembentukan urin setiap hari terus berjalan. Hal ini dapat menyebabkan kucing dalam kondisi bahaya karena dapat mengalami keracunan ureum maupun creatinine yang menyebar ke dalam aliran darah lalu keseluruh tubuh yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Dokter hewan akan melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosa spesifik, diantaranya uji laboratorim pengambilan sample darah dan urin. Uji lab ini biasanya diperlukan untuk mengetahui tingkat keparahan FLUTD.

Bagaimana penanganan dokter hewan selanjutnya?
  1. Jika terdapat adanya penyumbatan pada saluran kencing (urethra), dokter hewan akan bertindak cepat untuk menghilangkan sumbatan. Cara yang paling efektif untuk kasus ini adalah dengan pemasangan kateter. Pemasangan kateter harus dilakukan dengan kondisi kucing terbius agar meminimalisir rasa sakit, kecuali kondisi kucing sudah sangat lemah, tidak diperlukan tindakan bius. Pemasangan kateter ini adalah untuk membantu menghilangkan sumbatan serta memungkinkan aliran urin kembali normal, diperlukan beberapa hari sampai kateter dapat dilepas kembali dan dilakukan observasi lanjutan.
  2. Pemberian cairan infus, untuk membantu menetralisir toxin yang dimungkinkan sudah terdapat di dalam tubuh, serta pemberian obat-obatan penunjang lainnya yang dapat membantu recovery berjalan lebih cepat.
  3. Pemberian diet khusus yang sudah direkomendasikan oleh dokter hewan.
Monitoring post kateter sangat diperlukan, agar penyumbatan atau gangguan pada kandung kemih maupun urethra tidak terulang kembali. Pakan yang diberikanpun harus pakan yang direkomendasikan oleh dokter hewan sebagai pakan diet khusus penyakit FLUTD untuk beberapa bulan ke depan atau bahkan jika diperlukan seumur hidup kucing tersebut. Kontrol pakan,minum, dan kedisiplinan monitoring pemilik memiliki peranan yang sangat penting untuk proses penyembuhan total dari penyakit FLUTD. Pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini adalah pemberian pakan dengan kualitas yang baik, pemberian air minum yang bersih dan sehat, kontrol berat badan, kandang dan litter box yang selalu dalam kondisi bersih untuk mengurangi tingkat stress pada kucing.

Jika pet lovers menemukan gejala-gejala pada kucing seperti yang sudah dipaparkan diatas, sesegera mungkin pet lovers harus membawa ke dokter hewan, karena kasus ini bersifat emergency dan kita berkompetisi dengan waktu. As soon as possible.

Semoga artikel ini bermanfaat ya pet lovers.


drh. Anandita Nurul Kamila
Klinik Hewan Bogor Myma Pet House