Hai
sahabat MYMA Pethouse, kita pasti akan khawatir bila si manis di rumah tampak lemas,
lesu, tidak lincah lagi, tidak mau makan, dan muncul gejala-gejala sakit
lainnya. Tapi dengan kekhawatiran itu pernahkah anda memberikan obat yang biasa
kita (manusia) minum atau obat warung kepada kucing yang sedang sakit di rumah?
Apakah menunjukan tanda kesembuhan? Atau tambah parah? Semoga saja tidak pernah
ya. Tahukah anda, bahwa memberikan obat sembarangan ke hewan kesayangan
khususnya kucing dapat berakibat serius membahayakan kondisi kesehatannya dan
beresiko fatal hingga kematian.
PARACETAMOL
Paracetamol atau nama lainnya acetaminofen. Kita
pasti tidak asing lagi dengan obat yang satu ini, karena paracetamol merupakan
obat pereda nyeri dan penurun demam yang sering diresepkan dokter, banyak
ditemukan bebas di apotek maupun warung dengan berbagai merek dagang yang
terkenal, dan sebagian orang juga menyimpannya dalam kotak P3K di rumah.
Manusia masih cukup aman untuk mengkonsumsi obat ini dalam dosis yang sudah
ditentukan, tapi jangan coba-coba untuk kucing anda di rumah karena sifatnya toksik
pada kucing dan dapat membahayakan nyawanya.
KUCING
DEMAM
Beberapa kasus keracunan paracetamol terjadi
karena owner merasa kucingnya tampak demam dan nekat memberikan obat
sembarangan tanpa petunjuk dokter hewan. Sebagian orang ada yang menganggap
kucing demam hanya dengan memegang bagian tubuh kucing dengan tangan kosong,
padahal suhu tubuh kucing memang lebih tinggi/panas dari manusia. Normalnya
suhu tubuh kucing berkisar antara 38 –
39,4 0C. Untuk mengetahui kondisi kucing demam harus diukur dengan
termometer, tidak bisa hanya dengan dipegang dan dikira-kira.
BAHAYA
PARACETAMOL
Kucing sangat sensitif terhadap paracetamol karena
tubuhnya tidak dapat memetabolisme paracetamol dengan baik, dosis toksik
paracetamol pada kucing adalah 50-100 mg/kg. Terbayang kan jika kita memberikan
seperempat tablet saja sediaan paracetamol yang beredar dipasaran dengan
kandungan 500 mg per tabletnya artinya sudah cukup toksik atau memberikan efek
racun untuk kucing. Karena kucing hanya memiliki sedikit enzim glukuronil
transferase yang secara normal berfungsi untuk mengubah paracetamol menjadi
metabolit non toksik dan keluar lewat urin. Kurangnya enzim tersebut
meninggalkan sejumlah besar metabolit toksik pada tubuh kucing, jika metabolit
toksik menumpuk maka akan diubah menjadi makromolekul toksik yang secara
langsung menyebabkan kerusakan hingga kematian sel. Kerusakan sel yang akan
cepat terjadi pada sel darah merah, kondisi ini dapat menyebabkan
methemoglobinemia. Kondisi methemoglobinemia menyebabkan sel darah merah tidak
dapat mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh, jika organ penting
seperti jantung, paru-paru dan otak tidak mendapat suplay oksigen maka dapat
berhenti berfungsi dan menyebabkan kematian cepat.
Gambar 1 Area wajah bengkak akibat keracunan paracetamol |
GEJALA
KERACUNAN PARACETAMOL
Tanda-tanda yang muncul pada kasus keracunan
paracetamol antara lain:
1. Drop, lemas dan depresi
2. Bernafas cepat atau kesulitan bernapas
3. Kebengkakan pada area kepala, leher dan paw
4. Area mulut kebiruan/keunguan dan kecoklatan pada
gusi akibat methemoglobinemia
5. Suhu tubuh turun
6. Hipersalivasi (keluarnya liur berlebih)
7. Muntah atau diare disertai darah
8. Warna selaput lendir (kulit dan bola mata)
menguning akibat kerusakan organ hati
9. Pupil (area gelap) mata membesar
10. Kejang
11. Koma/ kehilangan kesadaran hingga kematian
PENANGANAN
Jangan coba-coba lagi untuk memberikan
“pertolongan” sendiri yang justru akan lebih membahayakan si manis kesayangan
anda. Segera bawa kucing anda yang telah menelan paracetamol ke dokter hewan. Pada
beberapa kasus biasanya si kucing korban keracunan ini di bawa ke dokter hewan
setelah gejala yang timbul makin parah dan malah didiamkan, sehingga si kucing
pun terlambat untuk diselamatkan. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian cepat
dalam 24-72 jam, tergantung seberapa besar dosis toksik paracetamol yang telah
masuk dalam tubuh. Semakin cepat penanganan oleh dokter hewan maka peluang
kesembuhan pun lebih besar. Dokter hewan akan memberikan terapi cairan/infus
dan penawar racun yang sesuai.
Gambar 2 Mukosa mata bengkak akibat keracunan paracetamol |
Jadilah owner yang bijak, artinya jika kita
sudah berkomitmen untuk memelihara hewan kesayangan maka kita harus bertanggung
jawab atas kebutuhannya termasuk kesehatannya. Sebaiknya owner tidak coba-coba
untuk bermain “dokter-dokteran” sendiri dengan hewan kesayangan dirumah yang
sedang sakit, karena hewan sangat berbeda dengan manusia, maka pengobatannya
pun berbeda. Tidak hanya paracetamol saja yang dapat membahayakan kucing,
penggunaan obat-obatan lainnya yang tidak bertanggung jawab dan tidak sesuai
dosis pun juga beresiko terhadap kondisi kesehatan si manis. Konsultasikan
kondisi kesehatan hewan kesayangan anda dengan dokter hewan pilihan anda,
karena dokter hewan akan memberikan saran, penanganan, dan treatmen yang tepat
dan sesuai denagn hasil pemeriksaan kondisi status kesehatan hewan kesayangan
anda.
Semoga artikelnya bermanfaat
drh. Ajeng Herpianti
Myma Pet House
Klinik Hewan Bogor