Thursday, February 8, 2018

Bahaya Paracetamol Untuk Kucing


Hai sahabat MYMA Pethouse, kita pasti akan khawatir bila si manis di rumah tampak lemas, lesu, tidak lincah lagi, tidak mau makan, dan muncul gejala-gejala sakit lainnya. Tapi dengan kekhawatiran itu pernahkah anda memberikan obat yang biasa kita (manusia) minum atau obat warung kepada kucing yang sedang sakit di rumah? Apakah menunjukan tanda kesembuhan? Atau tambah parah? Semoga saja tidak pernah ya. Tahukah anda, bahwa memberikan obat sembarangan ke hewan kesayangan khususnya kucing dapat berakibat serius membahayakan kondisi kesehatannya dan beresiko fatal hingga kematian.

PARACETAMOL
Paracetamol atau nama lainnya acetaminofen. Kita pasti tidak asing lagi dengan obat yang satu ini, karena paracetamol merupakan obat pereda nyeri dan penurun demam yang sering diresepkan dokter, banyak ditemukan bebas di apotek maupun warung dengan berbagai merek dagang yang terkenal, dan sebagian orang juga menyimpannya dalam kotak P3K di rumah. Manusia masih cukup aman untuk mengkonsumsi obat ini dalam dosis yang sudah ditentukan, tapi jangan coba-coba untuk kucing anda di rumah karena sifatnya toksik pada kucing dan dapat membahayakan nyawanya.

KUCING DEMAM
Beberapa kasus keracunan paracetamol terjadi karena owner merasa kucingnya tampak demam dan nekat memberikan obat sembarangan tanpa petunjuk dokter hewan. Sebagian orang ada yang menganggap kucing demam hanya dengan memegang bagian tubuh kucing dengan tangan kosong, padahal suhu tubuh kucing memang lebih tinggi/panas dari manusia. Normalnya suhu tubuh kucing berkisar antara  38 – 39,4 0C. Untuk mengetahui kondisi kucing demam harus diukur dengan termometer, tidak bisa hanya dengan dipegang dan dikira-kira.

BAHAYA PARACETAMOL
Kucing sangat sensitif terhadap paracetamol karena tubuhnya tidak dapat memetabolisme paracetamol dengan baik, dosis toksik paracetamol pada kucing adalah 50-100 mg/kg. Terbayang kan jika kita memberikan seperempat tablet saja sediaan paracetamol yang beredar dipasaran dengan kandungan 500 mg per tabletnya artinya sudah cukup toksik atau memberikan efek racun untuk kucing. Karena kucing hanya memiliki sedikit enzim glukuronil transferase yang secara normal berfungsi untuk mengubah paracetamol menjadi metabolit non toksik dan keluar lewat urin. Kurangnya enzim tersebut meninggalkan sejumlah besar metabolit toksik pada tubuh kucing, jika metabolit toksik menumpuk maka akan diubah menjadi makromolekul toksik yang secara langsung menyebabkan kerusakan hingga kematian sel. Kerusakan sel yang akan cepat terjadi pada sel darah merah, kondisi ini dapat menyebabkan methemoglobinemia. Kondisi methemoglobinemia menyebabkan sel darah merah tidak dapat mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh, jika organ penting seperti jantung, paru-paru dan otak tidak mendapat suplay oksigen maka dapat berhenti berfungsi dan menyebabkan kematian cepat.
Gambar 1 Area wajah bengkak akibat keracunan paracetamol

GEJALA KERACUNAN PARACETAMOL
Tanda-tanda yang muncul pada kasus keracunan paracetamol antara lain:
1. Drop, lemas dan depresi
2. Bernafas cepat atau kesulitan bernapas
3. Kebengkakan pada area kepala, leher dan paw
4. Area mulut kebiruan/keunguan dan kecoklatan pada gusi akibat methemoglobinemia
5. Suhu tubuh turun
6. Hipersalivasi (keluarnya liur berlebih)
7. Muntah atau diare disertai darah
8. Warna selaput lendir (kulit dan bola mata) menguning akibat kerusakan organ hati
9. Pupil (area gelap) mata membesar 
10. Kejang
11. Koma/ kehilangan kesadaran hingga kematian

PENANGANAN
Jangan coba-coba lagi untuk memberikan “pertolongan” sendiri yang justru akan lebih membahayakan si manis kesayangan anda. Segera bawa kucing anda yang telah menelan paracetamol ke dokter hewan. Pada beberapa kasus biasanya si kucing korban keracunan ini di bawa ke dokter hewan setelah gejala yang timbul makin parah dan malah didiamkan, sehingga si kucing pun terlambat untuk diselamatkan. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian cepat dalam 24-72 jam, tergantung seberapa besar dosis toksik paracetamol yang telah masuk dalam tubuh. Semakin cepat penanganan oleh dokter hewan maka peluang kesembuhan pun lebih besar. Dokter hewan akan memberikan terapi cairan/infus dan penawar racun yang sesuai.

Gambar 2 Mukosa mata bengkak akibat keracunan paracetamol
Jadilah owner yang bijak, artinya jika kita sudah berkomitmen untuk memelihara hewan kesayangan maka kita harus bertanggung jawab atas kebutuhannya termasuk kesehatannya. Sebaiknya owner tidak coba-coba untuk bermain “dokter-dokteran” sendiri dengan hewan kesayangan dirumah yang sedang sakit, karena hewan sangat berbeda dengan manusia, maka pengobatannya pun berbeda. Tidak hanya paracetamol saja yang dapat membahayakan kucing, penggunaan obat-obatan lainnya yang tidak bertanggung jawab dan tidak sesuai dosis pun juga beresiko terhadap kondisi kesehatan si manis. Konsultasikan kondisi kesehatan hewan kesayangan anda dengan dokter hewan pilihan anda, karena dokter hewan akan memberikan saran, penanganan, dan treatmen yang tepat dan sesuai denagn hasil pemeriksaan kondisi status kesehatan hewan kesayangan anda.

Semoga artikelnya bermanfaat
drh. Ajeng Herpianti
Myma Pet House
Klinik Hewan Bogor